Senin, 19 Januari 2009

gaza


Pusat HAM: 67 Sekolah Menjadi Target Agresi Israel di Jalur Gaza Print E-mail
Monday, 19 January 2009

Gaza: Sebuah pusat HAM Palestina menegaskan bahwa sedikitnya 67 sekolah, 36 di antaranya milik Badan Bantuan Internasional untuk Palestina (UNRWA) menjadi target serangan agresi Israel selama tiga pekan di Jalur Gaza.

Dalam pernyataan yang diterima oleh Infopalestina Pusat HAM Al-Mizan kemarin Sabtu (17/1) menegaskan bahwa pasukan Israel melakukan aksi penyerangan secara sistematis dan disengaja terhadap infrastruktu dan pegawai UNRWA. Sejumlah sekolah milik mereka dihancurkan oleh Israel, sejumlah mobil di antaranya yang sedang ditumpangi oleh pegawai UNRWA, Nadlal Al-Wahidi.

Lembaga ini menegaskan, Israel menyerang kantor pusat UNRWA di kota Gaza, gudang penyimpanan makanan yang biasa dibagikan kepada fakir miskin dari pengaungsi, dan sekolah milik lembaga ini di Bertlahia yang sedang digunakan berlindung warga sipil sebanyak 1800 orang yang mencari perlindungan karena rumah mereka dihancurkan Israel.

Lembaga Al-Mizan menegaskn bahwa sekolah khusus laki-laki milik UNRWA di Betlahia digempur Israel secara sengaja. Di antara sekolah yang dihancurkan Israel sebanyak 8 sekolah diserang secara langsung. (Sumber: InfoPalestina)

Sabtu, 17 Januari 2009

Wapres: Israel Bisa Kena Kutukan

Jakarta, (tvOne)

Israel bisa jadi satu-satunya negara yang paling sering mendapatkan kutukan dari bangsa lain. Begitu juga sebaliknya, Palestina adalah negara yang paling banyak mendapatkan dukungan solidaritas dari rakyat negara lain.

"Kalau ada satu bangsa yang hancur karena kutukan pastilah Israel, kalau ada yang menang karena solidaritas pastilah Palestina," ujar Jusuf Kalla di acara bertajuk 'Malam Amal Solidaritas Palestina, Luka Mereka Luka Kita' di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Sabtu, 17 Januari 2009.

Maka itu, Jusuf Kalla pun memimpin doa untuk keselamatan rakyat Palestina. Menurut Kalla yang dibutuhkan untuk menang itu adalah persatuan, kekuatan ekonomi dan tentara.

"Kita sebagai bangsa Indonesia sebenarnya sudah banyak yang dilakukan kecuali ikut berperang, karena itu memang tidak mungkin. Mari kita doakan Palestina bersatu, Indonesia bersatu," sebut Kalla di hadapan Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Fariz NA Mehdawi.

Kalla mengatakan, selain memanjatkan doa sebaiknya rakyat Indonesia juga menyumbangkan kebutuhan untuk kehidupan sehari-hari warga Palestina. Kalla menggambarkan, Indonesia kalau sedang mengalami kesusahan pasti dibantu bangsa lain.

"Pemerintah sudah menyumbang sesuai keputusan bersama. Belajar dari Palestina, bangsa yang kuat itu karena persatuan memiliki kekuatan ekonomi dan tentara yang kuat, mudah-mudahan satu dua hari lagi berakhir," ucap Kalla.

Dalam acara ini tampak hadir, Menteri Luar negeri Hassan Wirajuda, mantan Menteri Perhubungan Agum Gumelar, Ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin, artis Ozzy Syahputra, Cici Faramida, dan ustad Jeffry Al Buchori. Para peserta yang hadir tampak mengenakan kafiyeh (syal khas Palestina) yang dikalungkan dileher sebagaimana dipakai para pejuang Hamas.

Menjelang kedatangan Kalla, seorang panitia melalui pengeras suara mengumumkan jumlah dana yang sementara sudah dikumpulkan dalam acara ini. Jumlah dana tersebut yakni, Rp 1,063 miliar.(vivanews.com)

assalamu'alaikum wr.wb
kepada seluruh insan yang telah mengazamkan dirinya dalam dakwah,
kami dari KeMMAS (Keluarga Muslim Mahasiswa Sumatra Selatan) jogja mengajak kepada antum semua untuk bergabung bersama kami,
berhimpun dalam barisan dakwah.
mari bersama kita bangun sumsel dengan azzam yang tertancap di hati, keinginan da'wah yang kuat demi menegakkan 'Izzah Islam di bumi sriwijaya yang kita cintai,
karena Allah kita bersama
karena Allah kita bisa...
ayyuhal ikhwah,
harapan itu masih ada
dan jalan itu masih terbentang....